Uncategorized

Drama Baru PSSI : Babak Baru Timnas, Menuju Kegelapan?

4
×

Drama Baru PSSI : Babak Baru Timnas, Menuju Kegelapan?

Share this article
Shin Tae Young Dipecat PSSI
Shin Tae Young Dipecat PSSI

Jika tidak ada yang rusak, tidak perlu ada yang diperbaiki. Tapi beda cerita, kalau itu PSSI. Induk sepakbola Indonesia tersebut, membuat manuver yang mengejutkan jutaan pencinta sepakbola di Indonesia. Lewat konferensi pers yang dilakukan jam 12 siang tadi, PSSI lewat ketua umum Erick Thohir resmi mendepak Shin Tae Yound dari kursi panas pelatih Tim Garuda.

Hasil ini lewat siaran pers di website timnas, berdasarkan pertimbangan yang panjang dan matang serta evaluasi oleh PSSI serta tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan badan tim nasional. Seperti yang diketahui, baru-baru ini Timnas dibawah asuhan STY gagal total pada ajang ASEAN Championship 2024. Skuad timnas yang diisi pemain U-20 sebagai tim projeksi Sea Games dan Asian Games, belum mampu menunjukkan hasil maksimal dan membuat Indonesia masih jauh dari piala turnamen negara-negara Asia Tenggara.

Keputusan pemecatan ini tentu menimbulkan konflik. Shin Tae Young yang ditunjuk sebagai pelatih timnas sejak 2020, mampu mengankat prestasi timnas begitu tinggi. Pemutusan generasi timnas, skuad muda, hingga terakhir skuad timnas yang berisi pemain keturunan merupakan hasil jerih payah STY dalam meningkatkan kualitas tim Garuda sebagai salah satu Powerhouse negara Asia.

Pemecatan ini tentu sarat akan bau politik. Seperti diketahui, dalam kurun lima tahun menjabat STY memang memiliki beberapa ‘musuh’ yang terus meneror. Beberapa kali, ketika hasil negatif didapatkan, seruan untuk memecat STY muncul dari beberapa so called pundit sepakbola semacam Bung Towel hingga Akmal Marhali. Terbaru Justin Laksana yang getol menjadi pembela STY, malah berbalik arah menarik dukungan dengan memberi rekomendasi pelatih Belanda lebih cocok menangani timnas.

Melihat begitu peliknya dan panasnya kursi pelatih timnas, membuat PSSI kini tentu menjadi Public Enemy bagi fans sepakbola di Indonesia. Fondasi yang dibangun perlahan-lahan, kini dihancurkan seketika karena hasil minor yang didapatkan pada turnamen yang bahkan ga masuk dalam kalender FIFA. Memang budaya negara ini, hanya perlu simbolis minim substansi alih-alih membangun projek jangka panjang yang dapat dirasakan anak cucu kita kelak. Selamat datang di era kegelapan, dimana mafia siap titip pemain idola untuk membela negara.