NewsSportsUncategorized

Indonesia Digdaya, Tetangga Iri

37
×

Indonesia Digdaya, Tetangga Iri

Share this article
Skuad Timnas Indonesia vs Australia Photo by TimnasIndonesia
Skuad Timnas Indonesia vs Australia Photo by TimnasIndonesia

Indonesia kembali meraih hasil positif di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C setelah menahan imbang tim raksasa australia. Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jay Idzes dan kawan-kawan tampil begitu solid di pertandingan kali ini. Walau digempur oleh pemain-pemain tim kangguru, tampaknya Timnas serta coach Shin Tae Yong sudah menemukan pakem terbaik dalam bertahan. Tiga dinding kokoh tadi malam Jay Idzes, Rizky Ridho dan Justin Hubner bahu membahu memberikan rasa aman. Walau tentu saja akhirnya Maarten Paes jadi pembeda. 5 Savenya tadi malam benar-benar berhasil membuat pemain Australia frustasi.

RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU

Ada sebuah pepatah berbunyi, Rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Malaysia, tetangga jiran kita sepertinya sedang panas hati melihat musuh bebuyutannya menjadi topik pembicaraan dunia. Apalagi saat timnas Indonesia berjuang di kualifikasi Piala Dunia, timnas mereka juga berjuang untuk juara di turnamen Piala Merdeka, turnamen sepakbola tahunan untuk menyambut kemerdekaan Malaysia. Berbagai cuitan terpantau di X.com mencoba untuk memperlihatkan bahwa Malaysia lebih digdaya. Bahkan mereka membandingkan jumlah trofi Malaysia tahun ini lebih banyak daripada semua negara ASEAN termasuk tim yang sangat sulit dikalahkan Indonesia ketika berjumpa di final manapun yaitu Thailand.

Setelah meraih juara, peringkat Malaysia sempat naik satu tingkat di atas timnas Indonesia. Para netizen Malaysia sontak mulai membandingkan capaian mereka, walau lawan-lawan mereka jelas lebih jauh kualitasnya dibandingkan Arab Saudi dan Australia yang lebih sering jadi langganan mewakili Asia di Piala Dunia. Tapi setelah laga tadi malam Indonesia akhirnya kembali naik ke posisi 130 dunia unggul 2 peringkat dari Tim Harimau Malaya. Dimana-mana ras iri dan dengki pasti jadi senjata makan tuan bagi pelakunya.

PR MASIH SAMA, SHIN TAE YONG HARUS BISA

Bukan bermaksud menjadi Party Pooper, tapi jelas ada beberapa aspek negatif yang harus bisa diperbaiki secara signifikan bagi skuad asuhan Shin Tae Yong. Aspek utama tentu transisi bertahan ke menyerang. Sir Alex Ferguson pernah berkata “Attack wins you games, defence wins you titles”. Tapi saat ini tentunya transisi menyerang yang efektif jelas juga dibutuhkan untuk membuat timnas dapat mencetak skor alih-alih hanya bermain bertahan selama 90 menit. Beruntung bahwa timnas Australia tidak punya pemain tipikal Diogo Jota atau Leandro Trossard yang bisa jadi game breaker lewat satu shoot satu golnya.

Dua poin dari dua laga melawan dua tim raksasa Asia sepertinya lebih dari cukup. Hasil yang jadi modal bagus di awal perjalanan panjang untuk pentas di panggung dunia. Dua laga lanjutan akan dilaksanakan pada bulan oktober. Bersua Bahrain dan Tiongkok rasanya menargetkan tiga poin bukan hal yang muluk-muluk. Jelas kualitas dan mental sudah berubah dari timnas 10 tahun lalu. Kini rasanya bermimpi ke Piala Dunia tidak ada salahnya, mumpung mimpi belum jadi komoditas pajak negara. Semangat Garuda!