NewsSports

Menjelma Menjadi INDONESIA!

32
×

Menjelma Menjadi INDONESIA!

Share this article
Timnas Indonesia
Timnas Indonesia

Timnas Indonesia akan memulai sejarah baru. Malam ini 5 September 2024, timnas akan menjalani laga pertama putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia.  Bertandang ke Stadion King Abdullah Sport City untuk menghadapi Arab Saudi, euphoria serta semangat bergejolak tingga baik dari skuad asuhan Shin Tae Yong hingga ke penggemar fanatik Timnas Garuda di seantero negeri ini.  Timnas Indonesia menjelma menjadi bibit kekuatan baru sepakbola Asia lewat racikan taktik mantan pelatih timnas Korea Selatan serta pemain-pemain keturunan yang membuat level permainan Timnas menukik tajam ke atas.

Naturalisasi v Local Pride

Meskipun telah meraih serangkaian hasil positif, mulai dari lolos ke babak ketiga Piala Dunia hingga menembus Piala Asia 2027, pemain-pemain naturalisasi masih kerap mendapat cibiran dan komentar negatif terkait status kewarganegaraannya. Bahkan ketika secara resmi telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan melepaskan paspor negara asal, masih banyak yang meragukan nasionalisme mereka. Peningkatan “local pride” dan bakat-bakat lokal sering dianggap harus lebih diutamakan. Bahkan, salah satu anggota DPR menyatakan bahwa komposisi timnas harus terdiri dari 60% pemain nasional yang berasal dari liga lokal. Hal ini tentu dapat mendiskreditkan pemain naturalisasi, yang sering kali hanya dianggap sebagai warga kelas dua.

Polemik ini mungkin berakar dari rasa inferioritas serta nasionalisme yang berlebihan, membuat sebagian fans sepakbola seolah-olah memakai kacamata kuda. Bakat-bakat lokal dari liga domestik tentu tidak diabaikan, namun wajar jika pemain naturalisasi yang telah mengembangkan karir dan keterampilan di luar negeri memiliki keunggulan dalam taktik dan pengetahuan sepakbola. Shin Tae Yong, bahkan di awal karirnya sebagai pelatih Timnas, mengakui bahwa pemain-pemain lokal kurang menguasai dasar-dasar yang menjadi fondasi sepakbola. Naturalisasi bukanlah soal memberikan perlakuan istimewa kepada pemain keturunan, melainkan seharusnya menjadi motivasi bagi pemain lokal untuk berkembang lebih jauh.

Terbang Tinggi Garuda!

Percaya diri, mungkin untuk pertama kalinya kita sebagai fans optimis menatap laga besar melawan raksasa Asia malam ini. Tentu, tidak perlu berlebihan dan terlalu berharap pada kemenangan, namun kepercayaan terhadap skuad ini semakin besar. Malam ini bisa jadi ajang penuh cerita, dengan Jay Idzes yang resmi ditunjuk sebagai kapten. Pemain belakang Venezia ini, meskipun baru memiliki 3 caps bersama timnas, telah mampu menunjukkan kelasnya sebagai pemain bertaraf dunia. Tidak mengherankan jika rumor mulai beredar bahwa klub-klub papan atas Italia tertarik padanya.

Kemudian ada Maarten Paes, setelah melalui polemik perpindahan federasi yang cukup menyita perhatian, akhirnya kiper asal Dallas FC ini resmi masuk skuad Timnas Garuda. Bahkan malam ini, ia mungkin akan menjalani debutnya sebagai benteng terakhir pertahanan Timnas. Selama ini, posisi penjaga gawang tidak pernah kekurangan talenta dari liga lokal, namun kehadiran Maarten Paes jelas meningkatkan kualitas. Siapa lagi kiper Timnas yang mampu menahan tendangan Lionel Messi? Bahkan, pesaing terdekatnya, Ernando Ari, tidak segan memuji dan menganggap kehadiran Paes sebagai motivasi untuk dirinya berkembang.

Apapun itu, ketika 26 pemain terpilih mengenakan jersey sakral Timnas Indonesia, tidak seharusnya ada perdebatan antara pemain naturalisasi dan pemain lokal. Satu tujuan yang sama, yaitu membawa Garuda terbang lebih tinggi. Harapan dan dukungan menjadi api semangat untuk Timnas, seperti bait terakhir lagu Efek Rumah Kaca, “Menjelma dan Menjadi Indonesia.”